19 Agustus 2009

Dirgahayu RI Ke 64


Dirgahayu Indonesia-ku Ke 64

Tanpa terasa Bangsa, Negara, Tanah Air, Tumpah Darah Kita tercinta ini telah genap berusia 64 tahun. Begitu cepat masa berlalu tanpa terasa bagai angin nan lalu. Moment demi moment kita jalani bersama didalamnya, Suka dan Duka datang silih berganti menerpa dan membelai. Namun semuanya selalu kita hadapi dengan penuh semangat bagai api membara.
Merah..., bagai darah Sang Pemberani Pahlawan Kita Pembela Tanah Tumpah Darah yang tak gentar dan tak goyah menghadapi tantangan.
Putih..., bagai Hati nan Bersih, Bening bagai Cermin, Murni dan Wangi bagai Melati.
Begitulah Bangsa dan Tanah Air Indonesia Kita ini telah melindungi, membesarkan serta menghidupi kita sejak dahulu hingga nanti.
Namun mari kita renungkan sejenak, apakah yang telah kita persembahkan bagi Indonesia Kita ini...? Hartakah...? Ragakah...? atau Jiwakah..? sebagaimana Kakek Buyut Kita Sang Pejuang Sejati.
Mari..., minimal kita mempersembahkan "Sesuatu" yang berguna bagi Negeri ini. Minimal Pikiran dan Prestasi dapat kita persembahkan bagi Indonesia melalui LEMKARI.
Kita Merahkan Lemkari dengan Keberanian & Semangat Kita dalam prestasi.
Kita Putihkan Lemkari dengan Pikiran dan Perilaku Kita Yang Suci.
Jayalah Indonesia-Ku ... Jayalah Lemkari-Ku ...

15 Agustus 2009

Rakerda Lemkari Sumbar 2009

Rapat Kerja Daerah dan Latihan gabungan Sabuk Hitam Lemkari Sumatera Barat berjalan sukses di Bukittinggi. Pelaksanaan kegiatan mulai Sabtu tanggal 8 s/d 9 Agustus 2009 bertempat di SMP 3 Bukittinggi membuahkan beberapa rumusan penting yang intinya kesejahteraan Sabuk Hitam.

Lebih kurang ± 75 orang Sabuk Hitam berasal dari Kabupaten/Kota se Sumbar yang menghadiri kegiatan ini mengaku sangat berkesan, atas bulir-bulir penting yang di capai. Rata-rata peserta merupakan pelatih Dojo dan Cabang, namun sangat diplomatis dalam pembahasan sesion demi sesion.


"Materi Sabtu malam seputar organisasi dan kesejahteraan Sabuk Hitam, sementara Minggu pagi dilanjutkan dengan latihan gabungan, Longmars menuju Jam Gadang. Di depan jam Gadang ditampilkan atraksi berupa KATA dan KUMITE yang mampu memukau masyarakat yang lewat di Minggu pagi. Setelah jam 10.00 kembali lagi ke SMP 3, untuk melanjutkan materi Teknis", demikian penuturan Drs. Masrafli selaku Ketua Pelaksana sekaligus Ketua Umum Lemkari kota Bukittinggi.

Rakerda di buka oleh Drs. Buddi Erwanto, yang mewakili Ketua Umum Drs.H. Firdaus Ilyas, MM yang tidak bisa hadir lantaran sakit. Sementara beberapa senior yang menghadiri kegiatan ini diantaranya Novian Fahlani dan H. Syamral, SH, Nazar Efendi, Dwi Yanto, Ade Matha dan Firma Tanjung
.

Ferry Suardi, SH bertindak sebagai moderator menyimpulkan "Salah satu rumusan penting yang dihasilkan berupa program kegiatan ke depan, berupa Kejurwil di Pasaman sekitar Oktober 2009, Kejurwil Lemkari Open Tournamen Nopember akhir 2009 dengan mendatang 2 negara sahabat seperti Brunei dan Malaysia".


Memasuki 2010, berupa Gashuku Sabuk Hitam dan Gashuku Daerah bertempat Den Zipur-2 Prada Sakti, Padang mengatas, Payakumbuh.

Selamat Untuk Lemkari Sumara Barat, Semoga Jaya Selalu Lemkari Indonesia.
Sumber: http://www.karateranahminang.com

08 Agustus 2009

Piala Mendagri XIII di Bandar Lampung

Indah Mogia Angkat dan Muhammad Jose Rizal, Minggu (2/8), meraih Piala Mendagri XIII, yang merupakan lambang supremasi tertinggi karateka nasional yunior. Piala Mendiknas II yang merupakan lambang supremasi tertinggi karateka nasional kadet direbut oleh M Rizki dan Tifanny Hadi.

Piala Mendagri diperebutkan para karateka yunior (16-17 tahun) yang menjadi juara di kelas mereka masing-masing dalam Kejuaraan Nasional Karate Piala Mendagri XII dan Piala Mendiknas II di Bandar Lampung, Lampung. Para peraih emas di setiap kelas itu diadu untuk mencari karateka terbaik selama kejuaraan berlangsung. Sejumlah karateka senior andalan Indonesia saat ini merupakan peraih Piala Mendagri pada masa lalu. Mereka antara lain Telly Melinda, Puspa Meonk, dan Dony Dharmawan.


Indah yang membela Sumatera Utara mengaku sangat gembira bisa merebut Piala Mendagri dengan mengalahkan rekan satu provinsinya, Kristina (kelas -48 kilogram). "Senang sekali. Ini merupakan hadiah tidak ternilai buat orang-orang yang selama ini mendukung saya, seperti orang tua saya," kata Indah yang merupakan juara di kelas +59 kilogram.

Mengandalkan pukulan, Jose yang membela Lampung berhasil mewujudkan ambisinya meraih Piala Mendagri dengan mengalahkan Rangga asal DKI Jakarta (kelas -56 kilogram) dalam duel final. Ia menjelaskan suksesnya di hadapan suporter tuan rumah tidak lepas dari kegigihan Provinsi Lampung menyiapkan atlet. "Selama sebulan terakhir kami berlatih intensif untukmenghadapi kejurnas ini. Latihan sampia dua kali sehari," ujar Jose (kelas -68 kilogram) yang berlatih karate sejak kelas 4 SD.


M Rizki yang membela Sumut meraih Piala Mendiknas setelah mengalahkan Aqtrie Danasega asal Jawa Barat dalam laga final. Rizki merupakan peraih emas kelas -52 kilogram kadet (14-15 tahun), sedangkan Aqtrie adalah pemenang di kelas -70 kilogram. Tifanny Hadi juga berasal dari Sumut. Pemenang kelas kadet -54 kilogram putri ini menumbangkan Arofi Hadi dari Perguruan Lemkari.


Pada akhir kejuaraan, DKI Jakarta tampil sebagai juara umum dengan 10 emas, 1 perak, dan 9 perunggu. Tim Sumut berada di urutan kedua. Karateka belia provinsi ini mempersembahkan 9 emas, 5 perak, dan 8 perunggu. Jawa Barat melengkapi tiga besar dengan 5 emas, 10 perak, dan 10 perunggu. Tuan rumah Lampung menghuni posisi kesembilan dengan mendapat 1 emas, 3 perak, dan 3 perunggu.(sumber:KOMPAS.com)