18 September 2009

21 Atlet Pelatnas SEA Games XXV/2009 Vientiane, Laos

Sekjen PB. Forki Hendardji Soepandji berharap, agar karateka yang lolos Seleksi Nasional (Seleknas) Forki, agar berlatih terus, disiplin untuk meningkatkan prestasi, untuk menghadapi SEA Games XXV/2009 Vientiane, Laos. Hal itu diungkapnya saat penutupan Seleknas Forki di Hotel Atlet Sempaja, Samarinda – Kaltim, 15 Agustus 2009.

PB. Forki berhasil menetapkan 21 atlet untuk Pelatnas SEA Games XXV/2009, dari 34 Atlet Pelatnas SEA Games sebelumnya, 6 Atlet PORAD 2009, dan atlet Under 21 tahun hasil Piala Mendagri XIII/2009 Lampung. Yang berlangsung di Hotel Atlet Sempaja, Samarinda-Kaltim, 15 – 15 Agustus 2009.


Tim Pelatnas SEA Games XXV/2009 terdiri dari 21 Atlet, 4 ofisial sebagai berikut:
1. Flenty Enoch (Kata Perorangan Putri/DKI Jaya/Gojukai), 2. Dewi Yulianti (Kata Beregu Putri/Jabar/Lemkari), 3. Yuli Eka Yanti (Kata Beregu Putri/Jabar/Lemkari), 4. Alit Tresna (Kata Beregu Putri/Jabar/Lemkari), 5. Martinel Prihastuti (Kumite – 48 Kg Putri/Sumbar/Inkado), 6. Nurhadiyanti Fitria Ningsih (Kumite – 53 Kg Putri/DKI Jaya/Inkai), 7. Ppuspita Triana Gustin (Kumite – 60 Kg Putri/Jateng/Wadokai), 8. Yolanda Asmaruf (Kumite + 60 Kg Putri/Papua/KKI). 9. Ayu Safitri (Kumite Bebas Putri/Sulsel/Gojukai), 10. Tantri Widyasari (Kumite Bebas Putri/Sumut/Inkanas), 11. Faisal Zainuddin (Kata Perorangan & Beregu Putra/Sulsesl/Gojukai), 12. Aswar (Kata Beregu Putra/Sulsel/Gojukai), 13. Fidelys Lolobua (Kata Beregu Putra/Sulsel/Gojukai), 14. Yelovin Prasetiyo (Kumite – 55 Kg Putra/DKI Jaya/Inkai). 15. Donny Dharmawan (Kumite – 60 Kg Putra/Sumut/KKI), 16. Ade Bagus (Kumite – 65 Kg Putra/Kaltim/Inkado), 17. Ismail Aswar (Kumite – 75 Kg Putra/Sulsel/Inkado), 18. Rafael Meiriski (Kumite – 75 Kg Putra/DKI Jaya/Inkanas). 19. Hendro Salim (Kumite – 80 Kg Putra/Sulsel/Inkado), 20. M. Umar Syarief (Kumite + 80 Kg Putra/Jatim/Inkanas), 21. Jintar Simanjuntak (Kumite Bebas Putra/Sumut/Inkanas). Ditunjuk sebagai Manajer TIM Djafar E. Djantang Wakil Ketua Bidang Binpres PB. Forki, Pelatih Kepala M. Gusti, Pelatih Syamsuddin dan Omita Olga Ompi.

Lebih lanjut Sekjen PB. Forki mengatakan. Tim Pelatnas SEA Games XXV/2009, sebelum mengikuti kejuaraan karate di SEA Games XXV/2009 Laos, akan mengikuti kejuaraan karate Jerman Open di Kota Aschafenburg, Jerman yang menurut rencana akan berangkat 5 September 2009. “Sekembali dari Jerman Tim Pelatnas SEA Games XXV/2009, akan mengikuti kejuaraan karate The 9th AKF Senior Championships di Nanhai, Foshan city of Guangdong Province. China 25-27 September 2009. Awal Oktober 2009 Tim Pelatnas SEA Games XXV/2009 akan mengikuti kejuaraan Karate Islamic Solidarity Games II , Iran 16-30/10/2009,” Tegas Hendardji. (Sumber: PB FORKI)

Karateka Pelatnas Dijajal di Kejuaraan Asia

Karateka yang tergabung dalam pelatnas SEA Games XXV/2009 sebanyak 21 atlit akan dijajal pada kejuaraan Asia (AKF) yang berlangsung di Guangzhou , Cina, 25-27 September mendatang. Ketua Bidang Pembinaan Prestasi PB FORKI Madju Dharyanto Hutapea ,usai berpamitan ke Ketua Umum KONI/KOI Rita Subowo di Jakarta Rabu (16/9) menjelaskan, keikutsertaan karateka pelatnas ke kejuaraan AKF sesungguhkan ditekankan pada ajang peningkatkan mental tanding. Sebab, masalah mental tanding dalam pertandingan karate cukup penting mengingat seorang karateka harus memiliki nyali bertarung yang kuat.

“Kita ingin tahu progress perkembangan karateka selama menjalani pelatnas dan dari hasil uji coba ini mudah mudahan sudah terbentuk tim inti Sea Games yang terdiri 8 karateka putra dan 8 karateka putri,”ujar Madju Dharyanto.

Lebih lanjut Madju Dharyanto Hutapea mengatakan, sebelum pembentukkan tim inti para karateka masih akan diuji kemampuannya di Turki pada 7 -9 Oktober. “Mudah–mudahan dari uji coba ke Turki tim inti SEA Games sudah terbentuk,” tambah Madju. Dalam kesempatan tersebut Ketua Umum KONI/KOI Rita Subowo juga memberikan bingkisan lebaran bagi 60 atlit yang tergabung dalam pelatnas. (Bali Post)

04 September 2009

Berita Dari Bukittinggi

Bukittinggi Komit Majukan LEMKARI

Lemkari Cabang Bukittinggi tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk menyelenggarakan REKERDA LEMKARI SUMBAR TAHUN 2009. Awal rencana ini digelar memang dari semacang pembicaraan tingkat lobby dengan Dwiyanto KOMTEK Lemkari Bukittinggi. Pucuk di cinta ulam tiba, "ini momen yang sudah kami tunggu" sergab Yanto.


Kegiatan yag dilaksanakan sejak Sabtu tanggal 8 - 9 Agustus mengambil tempat di SMP 3 Bukik Apik Bukittinggi.Tempat ini dipilh selian hawa sejuk View yang ditampilkan sangat memukau, fres dan jauh dari polusi. "Ini merupakan SMP masa depan yang baru diopresionalkan awal Tahun 2009 yll" Dwiyanto menambahkan.

Sebenarnya ini rencana kegiatan yang sudah lama digelar, namun padatnya kegiatan perkaratean yang mengharuskan kita tunda. "Tertunda bukan berarti tidak bisa kita gelar, namun jadwal yang sedikit molor", Ferry Suardi, SH menyampaikan pada Crew KRM.

Senior Lain, seperti Masrafli juga sangat mendukung, beliau ambil posisi sebagai Ketua Penyelenggara, H, Syamral ikut mendanai kegiatan ini yang suskes ujar mere barengan. Drs. Buddi Erwanto mewakili Ketua Umum yang tidak bisa hadir lantaran sakit berkenan mengikuti rangkaian kegiatan sampai sore minggu. "Drs.H. Firdaus Ilyas, MM, menyampaikan dan menugaskan kepada saya agar mendampingi kegiatan ini sampai tuntas" tambah Buddi yang kondisi pada saat itu juga kurang fit kesehatannya.

Hasil yang sangat penting adalah tentang kesejahteraan Sabuk Hitam Lemkari Sumbar, namun itu bukan berarti membicarakan masalah perut saja, beberapa inti penting terutama program tahun 2010 tuntas di kupas.

Mudah-mudahan ini gambaran penting tentang perlunya berbagi baik dalam tugas dan tanggungjawab, serta mau menerima komunitas apa adanya. Setiap kesalahan bukan di abaikan dan jangan pula untuk dipertentangkan, tapi untuk dibahas agar kedepan tidak terulang kembali, setidaknya diperkecil intensitasnya.

Perlu dingat karate (LEMKARI) merupakan komunitas olahraga berskala sosial jadi tidak ada uangnya buat diprebutkan, semuanyta bneranjak dari sosial dan saling mendukung.
(Sumber: Karate Ranah Minang)

Olahraga dan Puasa

Bulan Agustus sd. September 2009 ini merupakan bulan pengamalan Sumpah Karate yg ke 5 yaitu "Sanggup Menguasai Diri". Bukan hanya menguasai nafsu emosi/amarah, namun juga nafsu makan/minum serta 'berhubungan'. Khususnya umat Muslim diseluruh dunia, meskipun 'Puasa' juga terdapat pada seluruh ajaran agama manapun didunia.

Puasa dan Olahraga

Berpuasa memang bikin tubuh lemas, tapi jangan sampai hal itu menghalangi seseorang untuk berolahraga. Bahkan orang yang berpuasa dan tetap menjalankan rutinitasnya berolahraga akan memiliki tubuh yang bugar dan metabolisme yang lebih baik.


"Olahraga di bulan puasa memang tidak harus berhenti, bahkan dengan tetap berolahraga ketika puasa, seseorang akan memiliki metabolisme yang lebih baik lagi dibanding mereka yang tidak berolahraga," ujar dr. Diah Syarifah ketika dihubungi detikhealth, Selasa (25/8/2009).

Memang benar seorang yang berpuasa akan merasakan gejala-gejala seperti lemas dan mengantuk karena adanya perubahan waktu makan, minum dan tidur.
Hal itu tentunya akan mempengaruhi aktivitas fisik lainnya seperti berolahraga. Tapi jangan salah, olahraga justru akan membuat asupan oksigen ke dalam tubuh lebih banyak lagi sehingga tubuh akan tetap segar dan tidak lemas.

"Yang harus diperhatikan hanya waktu, porsi, jenis olahraga dan kecukupan kalori tubuh saja," tutur Diah. Ia pun menjelaskan tiap orang rata-rata membutuhkan kalori sekitar 1.800-2.000 kalori, tapi tetap disesuaikan dengan aktivitasnya.

Diah menyarankan agar olahraga di bulan puasa cukup yang ringan-ringan saja dengan durasi secukupnya. "Cukup lari-lari kecil, jalan cepat atau yoga selama 15-30 menit," ujarnya.

Olahraga yang mungkin harus dihindari selama bulan puasa adalah berenang, karena adanya kemungkinan air yang masuk ke mulut dan membatalkan puasa. "Sebaiknya menghindari berenang, karena kita nggak bisa jamin nggak ada air yang masuk ke dalam mulut. Bahkan mandi pun sebetulnya makruh (sebaiknya tidak dilakukan..?), karena khawatirnya ada air yang tertelan," ujar Diah.

Waktu berolahraga pun sebaiknya diperhatikan. "Minimal 1-2 jam setelah atau sebelum makan. Nggak masalah mau dilakukan sehabis sahur atau sebelum berbuka, yang penting kuat dan tidak memaksakan diri, terutama mereka yang punya penyakit berat seperti jantung atau stroke," ucap Diah.


Jika dihitung-hitung, setelah makan sahur umumnya makanan baru diproses menjadi energi sekitar 4 jam. Setelah itu energi akan digunakan untuk beraktivitas selama 10 jam ke depan (pukul 08.00 s/d 18.00 WIB), oleh karena itu sebaiknya pintarlah menyiasati waktu berolahraga.

"Olahraga di bulan puasa bukan masalah bagus atau nggak bagus, yang penting kalorinya cukup. Puasa itu sendiri kan proses membersihkan diri dari racun dengan mengistirahatkan lambung dari makanan-makanan yang kurang baik, dan olahraga akan membantu proses pembersihan diri itu," jelas dokter yang biasa melakukan senam sehabis subuh itu.


Tidak salah memang jika puasa disebut sebagai bulan membersihkan diri. Karena selain membersihkan hati dan pikiran, puasa juga membersihkan diri dari makanan-makanan yang tidak baik, dan dengan olahraga proses pembersihan itu bisa lebih lancar. (Sumber:Detik)